Riset yang dilakukan Environmental Working Group (EWG) itu berfokus pada sejumlah ponsel yang tengah naik daun di pasaran Amerika Serikat. Menurut daftar rating radiasi ponsel 2010 tersebut, beberapa ponsel yang menyajikan fitur canggih ternyata memiliki emisi radiasi yang tinggi.
Dikutip dari Wirelessandmobilenews, Senin (22/2/2010), EWG menobatkan Blackberry Bold dan Motorola Droid sebagai ponsel yang memiliki tingkat radiasi paling tinggi.
Berikut daftar ponsel beradiasi tinggi yang dilansir EWG :
- Blackberry Bold 9700, AT&T, T-Mobile,1.55 W/kg
- Motorola Droid, Verizon Wireless, 1.50 W/kg
- LG Chocolate Touch (VX8575), Verizon Wireless,1.46 W/kg
- HTC Nexus One by Google, T-Mobile, 1.39 W/kg
- Apple iPhone 3G S, AT&T, 1.19 W/kg
- Samsung Instinct HD (SPH-M850), Sprint,1.16 W/kg
- Motorola CLIQ with MOTOBLUR, T-Mobile,1.10 W/kg
- Samsung Mythic (SGH-A897), AT&T,1.08 W/kg
- Pantech Impact, AT&T, 0.92 W/kg
- Motorola Brute i680, Sprint, 0.86 W/kg
- Sanyo Katana II [Kajeet]
- Samsung Rugby (SGH-a837) [AT&T]
- Blackberry Storm 9530 [Verizon Wireless]
- Samsung I8000 Omnia II [Verizon Wireless]
- Samsung Propel Pro (SGH-i627) [AT&T]
- Samsung SGH-t229 [T-Mobile]
- Helio Pantech Ocean [Virgin Mobile]
- Sony Ericsson W518a Walkman [AT&T]
- Samsung SGH-a137 [AT&T, AT&T GoPhone]
- LG Shine II [AT&T]
Meskipun pengaruh radiasi ponsel terhadap beberapa penyakit seperti tumor otak masih dipertanyakan, namun para peneliti tetap mengkhawatirkan efek terakumulasinya radiasi tersebut. Apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi radiasi tersebut?
Dalam situs The Food and Drug Administration’s disebutkan bahwa bukti adanya hubungan antara ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radiofrekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.
Meskipun demikian, energi RF bersifat kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut, kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.
Sebelumnya, organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan ponsel.
Risiko penyakit lainnya yang diprediksi bisa muncul dalam jangka waktu 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sering adalah glioma atau tumor otak (60 persen), tumor kelenjar ludah (50 persen), migrain dan vertigo (10-20 persen).
Pada tahun 2008, parlemen di Eropa pernah melakukan resolusi untuk mengembangkan radiasi ponsel yang lebih kecil namun aturan itu hingga kini belum bisa diaplikasikan. Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan organ tubuh.
“Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat masuk ke otak. Menggunakan speaker bisa menjauhkan jarak radiasi hingga 15 inci dan mengurangi RF ke otak hingga 1/225th,” ujar Dr. Andrew Weil seperti dilansir Huffington Post, Senin (12/10/2009).Selain itu, Andrew pun menyarankan agar:
- Menggunakan telepon umum (biasa) jika ingin berbicara cukup panjang
- Jika tidak memungkinkan memakai speaker, gunakan headset untuk menjauhkan radiasi dari tubuh
- Tidak meletakkan handphone dalam satu ranjang ketika sedang tidur
- Cari tahu berapa jumlah RF dari ponsel dengan menggunakan metode Specific Absorption Rate atau SAR. Di Amerika, SAR yang diperbolehkan adalah 1,6 watt per kilogram dan setiap ponsel memiliki SAR yang berbeda-beda.
- Setiap perusahaan ponsel memberi keterangan label emisi radiasi pada ponselnya agar konsumen bisa lebih mengantisipasi bahayanya.
0 komentar:
Posting Komentar